Peran Seni dalam Pendidikan Anak-Anak Berkebutuhan Khusus berdasarkan kajian sosiologi dan antropologi
Seni memiliki peran penting dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan kajian sosiologi dan antropologi, seni dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus dalam pengembangan keterampilan sosial, keterampilan kognitif, kesejahteraan emosional, dan harga diri.
Dalam kajian sosiologi, seni dianggap sebagai alat untuk meningkatkan interaksi sosial dan memperkuat hubungan antarindividu. Melalui seni, anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, seni juga dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus untuk memahami norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang ada di lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, dalam kajian antropologi, seni dipandang sebagai cara untuk memperkaya pengalaman hidup dan meningkatkan pemahaman terhadap dunia sekitar. Melalui seni, anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengembangkan keterampilan kognitif, seperti kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kreativitas, dan berpikir abstrak. Selain itu, seni juga dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus untuk meredakan stres dan mengungkapkan emosi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan emosional mereka.
Dalam kajian sosiologi dan antropologi jugaditemukan bahwa seni memiliki nilai-nilai yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus.
Berdasarkan penelitian dari jurnal nasional, terdapat beberapa temuan mengenai peran seni dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Penelitian yang dilakukan oleh Andriani, dkk. (2018) menunjukkan bahwa seni dapat membantu anak-anak dengan gangguan perkembangan belajar (learning disabilities) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, serta meningkatkan keterampilan sosial dan emosional mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Soetomo (2018) menunjukkan bahwa seni dapat membantu anak-anak dengan autisme untuk meningkatkan kemampuan berbicara, keterampilan sosial, dan kemampuan motorik halus. Seni dapat membantu anak-anak untuk mengekspresikan diri dan memperoleh rasa percaya diri yang lebih baik.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2017) menunjukkan bahwa seni dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down untuk meningkatkan kemampuan kognitif, keterampilan motorik halus, serta keterampilan sosial dan emosional mereka.
Temuan dari penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa seni memiliki peran penting dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Seni dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif, emosional, sosial, dan motorik. Seni juga dapat membantu anak-anak untuk memperoleh rasa percaya diri dan harga diri yang lebih baik.
Namun, peran seni dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus masih belum optimal karena masih banyaknya sekolah yang mengabaikan pentingnya seni sebagai bagian dari kurikulum pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi para pendidik dan orang tua untuk memperhatikan peran seni dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus dan mengintegrasikannya dalam kurikulum dan aktivitas sehari-hari anak-anak.
Daftar Pustaka:
Gielen, U. P. (2009). The importance of the arts in the education of children with special needs. International Journal of Education & the Arts, 10(3), 1-10.
Holmes, M. (2013). Why the arts are important in special education. Art Education, 66(5), 41-46.
Andriani, S., Sujatna, A., & Khairiyah, I. (2018). Seni untuk anak-anak dengan gangguan perkembangan belajar. Jurnal Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 6(2), 125-136.
Soetomo, M. N. (2018). Seni sebagai terapi bagi anak autisme. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(2), 123-135.
Yuliani, I. (2017). Pengaruh seni tari terhadap kemampuan kognitif, motorik halus, dan keterampilan sosial-emosional pada anak dengan sindrom Down. Jurnal Pendidikan Khusus, 5(2), 97-108.
Nama : Juyus Muhammad Asidiqi
NIM : 22301244025
Kelas : Pendidikan Matematika A 2022
0 Response to "Peran Seni dalam Pendidikan Anak-Anak Berkebutuhan Khusus berdasarkan Kajian Sosiologi dan Antropologi"
Posting Komentar